1. Senescent Cells
Sebuah penelitian pada November 2011, yang dipublikasikan oleh Journal
Nature menyebutkan, sekelompok peneliti dari Mayo Clinic, Rochester,
Minnesota, US, berhasil menemukan spesial sel yang mereka sebut
senescent cells (sel pikun) yang berfungsi mempromosikan penuaan
jaringan. Harapannya, dengan membersihkan sel pikun tersebut bisa
melindungi dari kerusakan akibat penuaan. Tetapi penelitian ini masih
dalam tahap pengembangan karena sementara ini masih menggunakan tikus
sebagai percobaan.
2. Kurangi jumlah kalori dalam pola makan Anda
Penelitian awal menunjukkan bahwa tikus yang diberi makan rendah kalori
memiliki umur dua kali lipat dari yang tidak. Dan pada Juli 2008 sebuah
penelitian mengumumkan bahwa memakan sedikit kalori dapat menambah umur
manusia sebanyak 5 tahun.
Diet ini tampaknya bekerja dengan menurunkan rata-rata metabolisme
tubuh, mengurangi frekuensi sakit berkaitan dengan umur, dengan
mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi
dengan mengurangi level hormon thyroid, ungkap studi pada Juni 2008
dalam Journal Rejuvenation Research.
Hal tersebut mendapat dukungan melalui penelitian yang diungkapkan
Journal of Nutrition pada Januari 2009. Namun dampaknya bagi manusia
masih diperdebatkan.
3. Anda adalah apa yang Anda makan
Studi terhadap tikus yang dipaparkan di Association for Cancer Research
pada April 2010, mengindikasikan bahwa apa yang orangtua Anda dapati
baik dari makanan atau lingkungan sekitarnya dapat berdampak tidak hanya
bagi kesehatannya sendiri, tetapi juga terhadap keturunannya.
Penelitian serupa yang dipublikasikan di Journal Cell, Desember 2010
menyatakan bahwa diet ayah dapat mempengaruhi ratusan gen keturunannya,
termasuk gen yang berhubungan dengan lemak, kolesterol dan prosesnya di
hati. Perubahan gen seperti ini disebut epigenetic.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal Nature 2011,
setidaknya dalam cacing, perubahan epigenetic ini dapat diturunkan
hingga beberapa generasi.
4. Bekerja keras
Menurut sebuah penelitian terhadap 1.500 anak-anak dari 1920 sampai
mereka wafat, menyimpulkan bahwa, seorang pekerja keras dan teliti
memiliki umur yang lebih panjang.
Hasil ini diterbitkan pada Maret 2011 dalam sebuah buku "Proyek panjang
umur: Penemuan mengejutkan terhadap kesehatan dan panjang umur dari
Landmark Eight-Decade Study" (Hudson Street Press). Hal ini
mengindikasikan bahwa orang yang dapat diandalkan dan teliti rata-rata
memiliki risiko kecil terhadap penyakit berbahaya dan memiliki hubungan
yang stabil. Serta meningkatnya kesehatan, kebahagiaan dan usia.
Sikap yang teliti dan pekerja keras dapat memperpanjang umur dua hingga
tiga tahun dan sama dengan 20 persen hingga 30 persen penurunan risiko
kematian dini.
5. Mutasi gen
Gen memiliki peran penting terhadap usia kita. Sebuah studi dari
Ecuadorians dengan sindrom Laron yang menyebabkan kekerdilan,
mengejutkan para peneliti. Mereka menemukan bahwa manusia mini dari
Amerika Selatan kebal terhadap kanker dan diabetes.
Dua penyakit tersebut disebabkan oleh mutasi protein yang mengatur
bagaimana sel tumbuh dan terbagi. Dan ternyata mutasi itu memutus sinyal
tumbuh pada tubuh. Namun membuat tubuh menjadi kebal terhadap kanker
dan diabetes.
Meski tidak ada satu pun pengidap Laron meninggal karena dua penyakit
tersebut, tetapi umur mereka lebih pendek daripada manusia normal.
Penelitian lain menunjukkan, risiko tingginya tingkat kematian mereka
disebabkan karena berbagai macam kecelakaan dan yang berkaitan dengan
alkohol.
Setidaknya, studi lebih lanjut mengenai mutasi tersebut dapat menjadi
harapan bagi manusia untuk memperpanjang umur.
6. Menikah
Butuh alasan untuk segera menikah? Bagi pria, hasilnya dapat berarti
umur yang lebih panjang. Data dari buku "Proyek panjang umur"
mengindikasikan bahwa pria yang menikah dan langgeng cenderung memiliki
umur di atas 70, dan kurang dari sepertiganya yang sudah bercerai
mencapai umur tersebut. Sedangkan pria yang tidak menikah hidup lebih
lama dari yang bercerai (bukan yang sepertiga) tapi kalah dari yang
tetap langgeng.
Bagi wanita efeknya lebih kecil, tapi tetap ada. Rata-ratanya, pria
menikah hidup 10 tahun lebih lama daripada yang tidak dan wanita menikah
sekitar 4 tahun lebih lama daripada yang tidak.
Ada beberapa hipotesis mengapa pria menikah berumur lebih panjang.
Pertama, mungkin pria akan hidup lebih sehat dan mengambil risiko lebih
sedikit setelah menikah, atau istri mereka membantu mereka tetap
terhubung dengan kehidupan sosial, karena bersosialisasi mempunyai
dampak positif terhadap umur yang panjang.
7. Protein Arrestin
Cacing yang menjadi favorit para peniliti, nematode C. elegans membuat
terungkapnya sebuah protein yang disebut arrestin dan dipercaya dapat
mempengaruhi usianya.
Lahir tanpa arrestin berarti, cacing dapat hidup tiga kali lebih lama
daripada biasanya. Sedangkan dilahirkan dengan arrestin berlebih,
umurnya terpotong sepertiga.
Namun studi masih dilakukan bagaimana sel-sel yang mempengaruhi
hewan-hewan lab (tikus dan cacing) dapat membantu memperpanjang umur
manusia.
Studi lain memperkuat hal tersebut yang diterbitkan oleh Journal of the
American Geriatrics Society pada Agustus 2011 yang mengatakan bahwa,
pola hidup cenetarian (manusia yang berumur lebih dari 100 tahun) sama
dengan sebagian besar manusia lain. Seperti seorang wanita yang berumur
107 tahun telah merokok selama 90 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa
genetik memiliki peran besar terhadap cenetarian. Tapi perlu diingat,
Anda jangan terjatuh dari gaya hidup sehat karena genetik itu adalah
semacam permainan kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar