Selasa, 10 September 2013

Plastik jadi Uang

Saat ini ada uang tercecer di sungai dan di tempat sampah tapi tidak ada yang memungutnya. Masa’ sih? Di mana itu? Perhatikan sungai-sungai dan selokan di perkotaan. Di antara sampah yang menyumbat saluran air itu banyak terdapat sampak plastik, mulai dari tas plastik, botol bekas minuman, botol minyak, botol minuman hingga plastik sisa konstruksi.  Sampah-sampah plastik itu dapat disulap menjadi uang.
Langkah pertama adalah mengumpulkan bahan bakunya. Anda bisa mengerahkan orang-orang di sekitar Anda untuk menyetor limbah plastik. Biasanya setiap 1 kg sampah plastik dihargai sekitar Rp. 6.000,- /kg. Sampah plastik yang sudah terkumpul dipilah-pilah berdasarkan jenis plastik. Ada bermacam-macam jenis plastik:
1. PET(Polyethylene) – Botol air mineral.
2. HDPE(High Density Polyethylene)-botol oli, kemasan bekas kosmetik, tas plastik.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)- pipa, bahan-bahan konstruksi, talang air, ember.
4. LDP (Low Density Polyethylene) - tutup botol air mineral/gallon, mainan anak-anak.
5. PP (Poly Propylene)-gelas aqua, peralatan makan.
6. PS (Polystyrene)-Styrofoam.
7. HIPC (High Impact Plastik Cover)-perangkat elektronik.
Yang perlu diperhatikan, untuk satu kemasan plastik bisa terdiri dari bermacam-macam plastik. Contohnya untuk wadah minuman air mineral: Botolnya berjenis PET, labelnya berjenis PP, tutupnya berjenis HDPE, dan segelnya berjenis PVC. Untuk itu, kita harus memisah-misahkannya menurut jenisnya. Untuk pengolahan limbah plastik, saya mengusulkan agar Anda memulainya dengan mengolah botol dan gelas bekas air mineral dulu. Setelah mahir, maka Anda bisa melanjutkan dengan jenis-jenis plastik yang lain.

Platik yang sudah dipilih dan dipilah ini kemudian dibersihkan. Misalnya membersihkan dari kotoran, membuang mereknya, dan memangkas bagian-bagian yang keras seperti tutup botol, bibir gelas plastik, bagian dasar dll). Untuk itu pekerja perlu diberi pelatihan lebih dahulu.

Plastik yang sudah bersih ini kemudian digelontorkan ke mesin pencacah (crusher machine). Hasilnya adalah potongan-potongan plastik seukuran sisik ikan (Kira-kira sebesar kuku tangan manusia dewasa). Sisik plastik ini lalu dicuci lagi dengan biang deterjen melalui bak-bak pencucian. Setelah kering, “sisik-sisik” ikan ini dikemas dan dikirim untuk didaur ulang. Harga jual sisik iklan plastik ini mencapai Rp.10.000,-/kg untuk plastik dari gelas dan untuk bahan dari botol dihargai Rp.8.000,- /kg. Catatan: harga ini berlaku saat tulisan ini dibuat. Harganya bisa berubah sewaktu-waktu

Biaya Produksi
Transport                                                                                                             Rp.1.000/kg.
Ongkos produksi diperkirakan                                                                            Rp.1.000/kg.
Bahan baku gelas bekas (sudah bersih)                                                               Rp.6.000 /kg,
Laba kotor diperkirakan untuk bahan baku gelas plastik bekas                        Rp.2.000/kg.
Investasi yang diperlukan:
1.Sebidang tanah +/- 1.000m2 = Rp.1.000.000.000,-
2.Bangunan:Workshop (sederhana)+Kantor+gudang 500 m2x Rp.1.000.000,-= Rp.  500.000.000,-
3.Mesin Crusher : Kapasitas 800 kg/jam harganya USD 2.750 x Rp.9.500,-= Rp.26.125.000,-
4.Bak-bak Fiber: 4 buah x 500 liter = Rp.10.000.000,-
5.Pompa-pompa = Rp.  1.000.000,
5.Mesin pengering (dryer) =  Rp. 60.000.000,-
6.Truk pengangkut = Rp.100.000.000,-
Total: Rp. 1. 697.125.000,-
Biaya Bahan Baku
Untuk bahan baku, Anda harus menyediakan dana lukuid untuk membeli bahan baku kira-kira selama seminggu sebelum tagihan Anda dibayar.
Jika mesin Anda berkapasitas 500kg/jam maka dalam satu hari kerja (8 jam) Anda membutuhkan bahan baku sebesar  500 kg x 8 jam x Rp.6.000,- =-=Rp.24.000.000,-hari. Untuk seminggu, Anda perlu menyediakan modal sebesar Rp.24.000.000.- x 6 hari =Rp.144.000.000,-
Jadi biaya investasi total yang diperlukan adalah Rp.1.841.125.000,-


(Daniel Santoso)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut