Meditasi Mempertebal Permukaan Otak
Jakarta, Kompas, Senin, 14 Nov. 2005
Para ilmuwan telah mengetahui bahwa meditasi mungkin membuat bentuk
otak cenderung permanen. Tapi, sebuah penelitian terbaru menunjukkan
bagian-bagian penting otak justru semakin tebal jika seseorang
menjalankan aktivitas ini.
Pemindaian terhadap otak beberapa orang yang melakukan meditasi secara rutin memperlihatkan adanya perubahan ketebalan di bagian cortex (permukaan) yang berhubungan dengan penginderaan, pengenalan suara dan gambar, termasuk persepsi internal, misalnya pemantauan detak jantung atau napas.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa meditasi yang dilakukan secara rutin mungkin juga memperlambat penipisan cortex bagian depan yang dipengaruhi umur.
“Yang paling mengejutkan saya, latihan meditasi ternyata dapat mengubah bagian abu-abu pada otak,” kata anggota tim peneliti Jeremy Gray, seorang asisten profesor psikologi di Yale.
Bagian otak yang sering ditemukan berubah karena aktivitas meditasi umumnya adalah daerah belahan kanan. Wilayah ini terutama memainkan peranan penting dalam proses perhatian yang berkesinambungan. Sementara, perhatian adalah salah satu fokus dari meditasi.
Para peneliti menduga bentuk lain dari yoga dan meditasi memiliki pengaruh yang mirip terhadap struktur otak. Tapi, setiap bentuk aktivitas tentu memberikan perubahan pada bagian cortex yang sedikit
berbeda, tergantung latihan mental yang dialaminya.
Sumber: LiveScience.com < http://www.livescience.com/ >
Penulis: Wah
Pemindaian terhadap otak beberapa orang yang melakukan meditasi secara rutin memperlihatkan adanya perubahan ketebalan di bagian cortex (permukaan) yang berhubungan dengan penginderaan, pengenalan suara dan gambar, termasuk persepsi internal, misalnya pemantauan detak jantung atau napas.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa meditasi yang dilakukan secara rutin mungkin juga memperlambat penipisan cortex bagian depan yang dipengaruhi umur.
“Yang paling mengejutkan saya, latihan meditasi ternyata dapat mengubah bagian abu-abu pada otak,” kata anggota tim peneliti Jeremy Gray, seorang asisten profesor psikologi di Yale.
Bagian otak yang sering ditemukan berubah karena aktivitas meditasi umumnya adalah daerah belahan kanan. Wilayah ini terutama memainkan peranan penting dalam proses perhatian yang berkesinambungan. Sementara, perhatian adalah salah satu fokus dari meditasi.
Para peneliti menduga bentuk lain dari yoga dan meditasi memiliki pengaruh yang mirip terhadap struktur otak. Tapi, setiap bentuk aktivitas tentu memberikan perubahan pada bagian cortex yang sedikit
berbeda, tergantung latihan mental yang dialaminya.
Subjek yang diteliti adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan
dan keluarga. Mereka hanya bermeditasi rata-rata 40 menit setiap hari
dan tidak harus menjadi rahib. Penelitian hanya melibatkan 20 orang
yang seluruhnya memperoleh pelatihan cara meditasi Buddha secara
intensif. Meskipun demikian, para peneliti menyatakan bahwa hasilnya
dapat dipercaya.
Penelitian ini dipimpin oleh Sara Lazar, asisten psikologi
dari Massachusetts General Hospital. Hasil penelitiannya sendiri
dijelaskan dalam jurnal NeuroReport edisi November.Sumber: LiveScience.com < http://www.livescience.com/ >
Penulis: Wah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar