Karya : Shelly Pratiwi Ningsih
Fajar menyingsing ceria dan
sinarnya menembus relung-relung jendela. Kedua tanganku sedang bekerja sama
untuk mengaitkan satu per satu kancing kemeja ku. Hari masih menunjukkan pukul
06.00 WIB dan jalanan pulau Belitung masih sepi dari hilir mudik kendaraan.
“Lisia. Cepat! Ikan
kini lah di beli urang.” Ujar Ibuku dalam logat Belitung
“Iya.” Jawabku
yang langsung melangkah keluar kamar
Ibuku sangat buru-buru ke pasar, karena banyak nelayan yang
tidak melaut akibat angin yang tak bersahabat, sehingga peredaran ikan yang
dijual para pedagang pun berkurang drastis.
Melangkahlah diri ini ke garasi
mobil. Di ujung tatapan kedua mata ini, tampaklah sebuah mobil bercorak batik
dengan warna dominan berupa merah, sedang tersambung dengan sebuah kabel
pengisi daya listrik. Di mobil ini, juga terpajang plat hitam bertuliskan “ BN 7454 OK” dan sebuah tulisan ”IndoCar” yang menandakan bahwa mobil ini
merupakan sebuah mobil baru dari
inovasi putra dan putri Indonesia. Sebuah mobil yang ramah lingkungan dan
diakui oleh masyarakat dunia.
Diriku mencabut kabel dari
stopkontak, karena daya mobil sudah terisi penuh setelah 8 jam diisi daya
listrik. Diriku segera memasuki mobil bersamaan dengan Ibuku. Terasa kursi
mobil yang empuk dan sandaran kursi yang nyaman. Diriku pun membuka jendela
untuk menikmati kesejukan pagi pulau Belitung. Ibuku tersenyum lembut dan ia
mengelus sandaran kursi. Bahan kursi mobil ini memang sangat halus. Tak ingin
membuang waktu, dirikupun menyalakan mobil. Lalu, muncullah 3 pilihan di layar
, yakni listrik, tenaga surya, dan otomatis. Diriku memilih otomatis. Kamipun
memulai perjalanan menuju Pasar Pagi yang berjarak sekita 8 KM dari rumah.
Sepanjang perjalanan , kami mendengarkan lagu dan ibuku pun bernyanyi dengan
sebuah microphone di genggamannya.
Terukir senyum di wajah kami.
Tak butuh waktu lama, kamipun
tiba di Pasar Pagi. Ibuku bergegas keluar dan mengeluarkan jurus “Terabas Lari”. Dirikupun tak mau
kehilangan jejak langkahnya. Setelah memasang password kunci berupa suara “Pokok eh Joget.” Sebagai pengaman mobil
dan mengenakan jaket pelindung, diriku segera menuju ke tempat Ibu berada.
Nuansa pasar ini penuh sesak.
Banyak percakapan yang terjadi, sehingga dengungan suara yang silih berganti
terdengarpun menjadi sangat tak beraturan. Apalagi ditambah dengan suara Ibu
yang kalau menawar ,akan mengeluarkan seribu jurus kata manis. Alhasil, banyak
bahan makanan yang ia beli dan dengan sabar dan tabah, diriku membawakan semua
belanjaannya.
Tiba-tiba terdengar suara “Ada Maling. Tolong!”. Aku dan Ibuku segera
berlari menuju mobil, karena itu merupakan alarm mobilku sebagai penanda ada
orang yang berbuat jahat terhadap mobil kesayanganku. Sesampainya disana, kami
temukan seorang pemuda yang sedang ditangkap oleh warga. Kami menatap bingung
dan tiba-tiba ada seorang ibu yang menjelaskan kepada kami bahwa pemuda itu
hendak mencuri mobil kami. Puji Tuhan, mobil ini terhindar dari perbuatan jahat
pemuda itu. Ia pun dibawa ke kantor polisi dan diriku segera memberikan video
aksi pencuriannya yang terekam secara otomatis oleh cctv mobilku kepada warga.
Kemudian, aku dan Ibu segera pulang ke
rumah.
Setelah mengantarkan Ibu ke
rumah, diriku membersihkan kursi mobil dari
darah ikan dengan menggunakan kain basah dan menyalakan pengharum mobil.
Inilah mobil kesayanganku, bernama “Shelly
Bem”, sebuah mobil yang sangat mudah
dibersihkan dan terbuat dari bahan-bahan antibakteri.
Kemudian, diriku menjemput
anak-anak tetangga menuju sekolah mereka di Perawas yang berjarak sekitar 19 KM
dari tempat tinggal kami. 14 orangpun memasuki mobil ini dengan tertib dan
duduk dengan nyaman. Kami melaju bersama. Sepanjang perjalanan, mereka
disuguhkan tontonan kartun Naruto.
Mereka tersenyum bahagia. Karena sinar mentari menyilaukan mata, maka ku
aktifkan pelindung kaca mobil berupa kaca hitam , sehingga tatapanku tak
terganggu oleh intensitas sinar yang berlebihan.
Tiba-tiba ada perbaikan jalan
yang menyebabkan permukaan jalan yang tidak merata serta aspal jalanan yang
sangat mudah menempel ke mobil. Namun, untunglah perjalanan ini tetap terasa
sangat menyenangkan tanpa kendala. Ya, mobil ini sangat tangguh dan pelapis
mobil ini bebas dari coretan, goresan, bahkan dari material-material yang mudah
lengket.
Akhirnya perputaran roda mobil
serta kerja sama antar komponen mobil ini, menghantarkan kami ke sekolah
mereka.
“Terima kasih, kakak
cantik.” Ucap mereka dengan kompak
Diriku melambaikan tangan dan kemudian melaju menuju tempat
kerja.
Ditengah perjalanan , tiba-tiba
ada sebuah kecelakaan lalu lintas Antara sebuah pengendara sepeda motor dan
pengendara mobil. Mobil yang menjadi penyebab kecelakaan melarikan diri. Diriku
segera mengingat plat mobil itu dan menelpon polisi untuk segera melacak
keberadaan mobil yang tak bertanggung jawab itu.
Segera ku hentikan mobilku dan
menembus kerumunan orang yang sedang
terpaku kaget oleh darah yang bercucuran. Diriku segera menyuruh mereka
mengangkat pria itu ke mobilku. Dengan ditemani oleh seorang teman dari pria
itu, kami bergegas mengantarkan pria malang tersebut ke rumah sakit. Di
perjalanan, diriku segera menyuruh teman pria itu untuk mengambil kotak P3K di
bagian mobil paling belakang. Kamipun
segera sampai di Rumah Sakit dengan bantuan pendeteksi jarak mobilku. Dokter
serta susterpun segera menolong pria itu.
Dirikupun berpamitan kepada teman
pria itu, karena diriku harus sampai di tempat kerja sebelum pukul 08.00 WIB.
Dengan menggunakan “Automatic Driving”
, diriku memiliki waktu untuk membersihkan mobil dari darah pria tersebut dan
mengecek bahan rapat yang akan ku presentasikan hari ini.
Kemudian, dirikupun sampai di
tempat kerja, karena tempat parkir kendaraan belum selesai dibangun, maka
setiap kendaraan pegawai harus di parkir di bawah sinar matahari yang terik.
Namun, itu tak menjadi masalah untuk mobil cerdasku, karena dengan adanya sinar
mentari, maka itu bisa mengisi daya mobilku dan untuk urusan ban mobil, ada
pelindung ban yang siap menangkal pemuaian.
Setelah lima jam bekerja sebagai
seorang Akuntan Keuangan, jam istirahat pun tiba. Diriku menuju mobil dan
menekan tombol “Bed”. Setelah itu,
kursi mobil menjadi horizontal dan diriku bisa berbaring dengan nyaman,
sekaligus menonton program Televisi yang ku suka. Ada sebuah kipas angin yang
memberikan hembusan angin segar. Lalu, segera diriku mengambil bekal makanan di
bagasi mobil dan minuman dingin di kulkas mobil. Lalu, menaruh keduanya di sebuah
alas papan plastik yang berfungsi sebagai meja. Sungguh nyaman sekali ada
disini untuk melepas lelah. Dirikupun bisa mengCharger Handphone dan melakukan banyak kegiatan. Inilah mobil cerdas.
Tiba-tiba saja ada dua atasan ku
serta pimpinan perusahaan mengetuk kaca mobil. Diriku membukakan jendela mobil.
Sesaat diriku ingin bertanya, mereka langsung berujar “Boleh kami masuk?”.
Dirikupun mengangguk dan mengizinkan mereka masuk. Mereka berbaring seperti
anak kecil dan mengatakan “Enak sekali mobilmu!”. Diriku tersenyum dan mengucapkan terima
kasih.
“Oh, ya bos mau beli mobil kayak kamu nih. Beli
dimana?” Ucap Bosku
“Aku beli di Raja
Mobil , Bos. Disana lengkap banget. Ada informasi tentang mobil, test drive,
modifikasi, dan bengkel servis. Disana, bos bisa nemuin mobil-mobil impian bos
dan bahkan bisa lebih bagus dari mobil saya. Kualitas pasti oke. Terus untuk
bos yang ingin memperluas jaringan sosial dan pengetahuan tentang mobil, disana
ada informasi komunitas dan forum mobil. Bisa jadi peluang bisnis juga.”
Jelasku sambil mengunyah ayam goreng
“Tapi, pasti mahal.
Ada gak mobil bekas yang murah?”
Ucap kedua atasanku
“Ada kok mobil bekas, selain mobil baru. Disana
lengkap deh. Seusai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Terus, harga mobil sesuai dengan keuntungan
yang kita dapat. Bahkan mobil disana itu ibaratnya mobil murah dengan kualitas mewah.” Jawabku sambil menyeruput
minuman dingin
“Beneran loe. Terus
Raja Mobil tuh dimana?” Tanya kedua atasanku
“Karena, Raja Mobil
itu benar-benar seusai dengan kebutuhan zaman. Jadi, kunjungin aja URL http://www.rajamobil.com
atau telepon ke 021 2900 9609.
Pendekatannya interaktif, dijamin transaksinya menguntungkan dengan sistem Win
and Win. Jadi, Konsumen senang ,Raja mobil pun senang.” Jawabku sambil mengecilkan volume
TV
“Mantep tuh. Makasih ya infonya. Aku rasa,
aku menemukan pelabuhan cintaku. Seorang gadis cerdas sepertimulah. Maukah
engkau menikahiku?” Ucap Bos sambil tersenyum
Tiba-tiba nuansa mobil berubah menjadi sebuah upacara
pernikahan. Bosku memberikanku sebuah koper berisi uang. Mataku berbinar saat
melihat isi koper tersebut. Namun, tiba-tiba muncul Ayam Jago bewarna merah.
“Pok.. pok…”
Bunyi ayam itu
Ia mematuk
lembaran-lembaran uang di koper itu. Namun,dengan siaga diriku mencoba
merebutnya. Tidak! Itu uangku! Tarik menarikpun terjadi. Bosku membantu diriku.
Tapi…
“Rejeki dipatuk ayam kau, Sia. Bangun gila!”
Teriak Ibuku dengan suara halilintarnya
Dirikupun terbangun dari ikatan mimpi dan meratap pilu
membayangkan uangku yang dipatuk ayam. Namun, satu hal yang pasti mimpi itu
memacuku untuk tetap teguh meraih impian itu. Selama nafas masih ada dan dunia
masih berputar, selama itu usahaku akan mengantarkan diri ini untuk mendapatkan
mobil impian itu. Aku percaya kuasaMu, Tuhan. Tiada yang tidak mungkin bagi
mereka yang berkeinginan lebih.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba yang diselenggarakan oleh Raja Mobil:
http://www.rajamobil.com/berita/berita-mobil/2015/06/04/cerita-mobil-impian-bisa-dapat-hadiah-28152.htm#sthash.mKIkwUDd.dpuf
www.rajamobil.com/berita/berita-mobil/2015/06/04/cerita-mobil-impian-bisa-dapat-hadiah-28152.htm
www.rajamobil.com/berita/berita-mobil/2015/06/04/cerita-mobil-impian-bisa-dapat-hadiah-28152.htm
Wishhh... ceritanya seru, sista.... ^_^
BalasHapusSemoga menang ya, heee
Makasih doanya,,, :D
BalasHapus